Senin, 14 Agustus 2017

kolontong

kolontong ciseupan


Kolontong adalah Makanan Khas Indonesia Yang berasal dari Daerah Sunda Jawa Barat, Selain Rasanya yang Manis dan Renyah Kolontong juga bisa dijadikan makanan Snack sebagai teman untuk minum kopi. Biasanya masyarakat Sunda membuat Kolontong disaat hari-hari besar Seperti Lebaran, Hajatan, Dan acara-acara lainnya, walaupun terbilang langka Kolontong ini harganya masih relatif terjangkau.Nah resep sekarang bertajuk makanan ringan khas jawa barat resep nya ada di bawah ini selamat mencoba.!!

bahan :
  • Beras ketan
  • Gula aren
  • Gula pasir
 Cara Membuat Kolontong :

  1. Beras ketan yang sudah dibersihkan lalu direndam selama 2 malam
  2. Kemudian dimasak lalu ditumbuk hingga halus selama kurang lebih 10 menit
  3. Lalu ditambahkan gula aren dan gula pasir dan dicampur hingga merata.
  4. Ketika bahan sudah tercampur, kemudian digiling dan dicetak menggunakan alat sederhana.
  5. Bahan yang sudah siap dicetak, lalu dijemur selama satu hari.
  6. Ketika sudah kering kemudian digunting menjadi persegi panjang, lalu di sangrai hingga mengembang dengan menggunakan pasir yang berasal dari sungai.
  7. Tahapan akhir adalah kolontong yang sudah jadi kemudian dicampur dengan gula aren/gula merah yang sudah dicairkan, lalu dijemur kembali hingga kering.
  8. Kolontong khas bandung siap di sajikan

Minggu, 23 Juli 2017

IPM desa



PENDIDIKAN
TINGKAT PENDIDIKAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Usia 3-6 tahujn yang belum masuk TK
24 orang
25 orang
Usia 3-6 tahun yang sedang TK/play group
230 orang
247 orang
Usia 7-18 tahun yang tidak pernah sekolah
-
-
Usia 7-18 tahun yang sedang sekolah
343 orang
365 orang
Usia 18-56 tahun tidak pernah sekolah
-
-
Usia 18-56 tahun pernah SD tapi tidak tamat
-
-
Tamat SD/sederajat
343 orang
365 orang
Jumlah usia 12-56 tahun tidak tamat SLTP
-
-
Jumlah usia 18-56 tahun tidak tamat SLTA
2 orang
-
Tamat SMP/sederajat
748 orang
748 orang
Tamat SMA/sederajat
365 orang
451 orang

EKONOMI
JENIS PEKERJAAN
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Petani
1275 orang
1251 orang
Buruh tani
127 orang
120 orang
Pegawai negeri sipil
116 orang
96 orang
Pengrajin industri rumah tangga
103 orang
41 orang
Pedagang keliling
49 orang
6 orang
Bidan
-
2 orang
Perawat
1 orang
-
Pembantu rumah tangga
-
9 orang
TNI / POLRI
8 orang
-
Dukun kampung terlatih
3 orang
2 orang
Seniman / artis
36 orang
3 orang
Karyawan perusahaan swasta
16 orang
18 orang
Karyawan perusahaan pemerintah
5 orang
-



KESEHATAN
CACAT FISIK
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Tuna rungu
6 orang
5 orang
Tuna wicara
7 orang
4 orang
Tuna netra
1 orang
4 orang
Lumpuh
2 oranng
1 orang
Jumlah
16 orang
14 orang


CACAT MENTAL
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Idiot
1 orang
1 orang
Jumlah
1 orang
1 orang

potensi SDA

NUSA JAJAWAY


Desa Cibuluh yang dianugrahi alam berupa mengalirnya air di sungai dilalui 7 sungai antara lain, Sungai Cipunagara, Cileat, Cikaruncang, Cikembang, Citeureup, Cilandesan dan Cinyaro. “Itulah sungai yang mengalir di Desa Cibuluh
 Desa Cibuluh kaya akan sungainya. Masyarakat pun harus menjaga sungai, dengan tidak membuang sampah ke sungai. “saya mengimbau kepada masyarakat Cibuluh untuk bisa menjaga sungai. Desa Cibuluh kaya akan sungai, yang bisa mendatangkan in come untuk daerah
Semangat gotong royong masyarakat Desa Cibuluh untuk mewujudkan Cibuluh sebagai desa wisata unggulan dan menjadikan festivl 7 sungai mendunia

CURUG CILAGA

 Curug cilaga adalah salah satu destinasi wisata alam yang berlokasi di desa cibuluh kampung ciseupan kec tanjungsian.
Curug cilaga ini wisata alam yang ditata sekitar awal tahun 2017 dan mulai di buka sebagai tempat wisata pada bulan mei 2017, di area curug cilaga ini di tambahkan fropeti yang terbuat dari bambubu serta tempat duduknya dan juga membuat jembatan yang samanya klasik terbuat dari bambu dan untuk menata curug cilaga ini tidak perlu eksrusif karena ke indahan alamnya begitu sangat alami, oleh sebab itu kita sebagai manusia bisa menjaga lingkungan dari sampah-samapah dan menjaga curug cilaga ini sebaik mungkin.


permasalalahan sosial kemasyarakatan

MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL

Jumlah janda
55 orang
Jumlah duda
21 orang

data geografis

Ciseupan merupakan sebuah nama kampung yang berada di wilayah Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang (sekarang). letak geografisnya berada didaerah pegunungan dengan ketingggian 650 meter dari permukaan laut dengan suhu udara rata-rata 20c.

Kampung ini cukup jau dari kota, dari Kota Subang kurang lebih jaraknya 45 kilometer. batas-batas wilayah Ciseupan adalah sebagai berikut :

- Sebelah utara berbatasaan dengan Desa Tenjolaya Kecamatan Cisalak.
- Sebelah timur dengan Desa Gandasoli Kecamatan Tanjungsiang.
- Sebelah selatan berbatasan dengan Pakuhaji Kecamatan Tanjungisang.
- Sebelah barat berbatasan dengan Desa Cigadog Kecamatan Cisalak.
(wawancara dengan bapak saeful zaman).

Kampung Ciseupan memeiliki tofografi yang terjal berupa dataran yang cekung, wilayah dikelilingi perbukitan yaitu daerah Pasir Kapek. Kampung Bolang dan Kampung Panembong, yang disela sungai serta ditutupi oleh hutan. persebaran permukinan masyarakat sangat jarang terpencar-pencar, masyarakat mendiami kampung-kampung yang terpisah di setiap desa yang jaraknya berjauhan. selain wilayah yang berupa perbukitan, juga memeiliki banyak subangi, sungai - sunagai ini digunakan sebagai sumber air untuk irigasi petanian, air minum penduduk, pemandian , cuci pakaian dan lain-lain.

Selain itu sungai tersebut mengalir dari tiga sungai besar yaitu Cileatm, Cikembang dan Cipunagara yang merupakan sungai terpanjang di Kabupaten Subang. Kondisi geografis yang berupa perbukitan dan hutan belantara menjadikan wilayah Ciseupan ini sangat cocok digunakan sebagai basis pertahanan dan kantong gerilya.


Monumen Perjuangan 45 Kp. Ciseupan Desa Cibuluh Kec. Tanjungsiang


Monumen ini merupakan perwujudan sejarah perlawanan tentara nasional pada masa Agresi Belanda ke-2, adapun sejarah cerita perlawanan tersebut yang terjadi di Kampung Ciseupan Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang adalah sebagai berikut :
Saat menguak kembali sejarah dimana pada tanggal 19 Desember 1948 Belanda melancarkan Agresi Militer untuk yang kedua kalinya, Ibu Kota Republik Indonesia di Yogyakarta di rebut Belanda; Soekarno-Hatta beserta beberapa pimpinan Indonesia lainnya ditawan.  Jenderal Soedirman beserta seluruh Angkatan Perang masuk hutan untuk menjalankan perang gerilya melawan Belanda.
Pasukan Siliwangi yang hijrah ke Yogyakarta segera melakukan Long menuju Jawa Barat pada tanggal 20 Desember 1948. Pada umumnya mereka menuju daerah daerah dimana mereka berjuang sebelum hijrah. Batalyon Engkong Darsono menuju daerah gerilya Jakarta, Bogor, Bekasi, Cianjur; Batalion Lukas menuju gerilya Karawang Purwakarta, Batalion Suparjo menduduki daerah gerilya Ciasem, dengan kembalinya Diisi Siliwangi ke Jawa Barat maka serangan-serangan kepada kedudukan Belanda semakin meningkat.
Hari kamis, tanggal 4 Pebruari 1949 sebanyak 1500 prajurit RI dari Batalion 3001 Prabu Kian Santang Brigade XIII-Divisi Siliwangi sekembalinya dari Yogyakarta menuju Bandung. Di bawah pimpinan Mayor Engkong Darsono. Pasukan ini singgah di Desa Rancamanggung untuk beristirahat, namun pasukan tidak tertampung semua maka disebar ke daerah lain termasuk ke kampung Ciseupan Desa Cibuluh, tepatnya di kampung Pasirserah.
Demi kelancaran dan keamanan, Mayor Engkong Darsono selaku pimpinan Batalion mengirim surat kepada Kepala Desa Cibuluh  dan surat yang kedua ditujukan kepada pimpinan Markas Besar Belanda yang berada di Cidongkol, namun dikarenakan jauh maka surat disampaikan kepada Markas Belanda  terdekat yang ada di kampung Cikaramas dan Gardusayang. Surat tersebut berisi permohonan ijin menginap dan permohonan bantuan keamanan perjalanan menuju kota Bandung, pihak Belanda mengijinkan Tentara RI menginap dengan syarat semua persenjataan harus diikat.
Pada hari jum’at tanggal 5 Pebruari 1949 sekitar pukul 04.00 dini hari, pasukan Belanda dari arah Bolang mendatangi kampung Ciseupan dan dengan paksa tentara Belanda mengumpulkan pemuda dan masyarakat Ciseupan untuk menunjukan keberadaan pasukan Siliwangi. Setibanya di Pasirserah tentara Belanda melakukan penyergapan secara tiba-tiba dan berhasil merampas senjata milik tentara Siliwangi. Karena pasukan tidak seimbang tentara siliwangi mundur ke daerah Rancamanggung untuk meminta bantuan dari tentara siliwangi lainnya. Di bawah komando Mayor Engkong Darsono tentara siliwangi melakukan penyerangan kembali terhadap tentara belanda yang melakukan penyergapan di daerah Ciseupan maka terjadilah pertempuran besar-besaran. Karena kemampuan dan semangat yang gigih akhirnya pasukan belanda dapat dilumpuhkan.

Sabtu, 22 Juli 2017

Profil ciseupan



Ciseupan merupakan sebuah nama Kampung yang berada di wilayah Desa Cibuluh Kecamatan Tanjungsiang Kabupaten Subang. Kampung Ciseupan memeiliki Tofografi yang terjal berupa dataran yang cekung, wilayah dikelilingi perbukitan yaitu daerah Pasir Kapek. Kampung Bolang dan Kampung Panembong, yang disela sungai serta ditutupi oleh hutan. persebaran permukinan masyarakat sangat jarang terpencar-pencar, masyarakat mendiami kampung-kampung yang terpisah di setiap desa yang jaraknya berjauhan. selain wilayah yang berupa perbukitan, juga memeiliki banyak sungai, sungai - sunagai ini digunakan sebagai sumber air untuk irigasi petanian, air minum penduduk, pemandian , cuci pakaian dan lain-lain. Selain itu sungai tersebut mengalir dari tiga sungai besar yaitu Cileatm, Cikembang dan Cipunagara yang merupakan sungai terpanjang di Kabupaten